kerajinan di mojokerto

Bila jalan-jalan ke Jawa Timur ada baiknya Anda menyempatkan diri singgah ke kota Mojokerto. Di kota ini Anda bisa menjumpai kerajinan tradisional yang memproduksi berbagai macam miniatur kapal. Berbagai jenis kapal dengan ukuran bervariasi tersedia lengkap di salah satu kota besar di Jawa Timur ini. Berbicara tentang maraknya kerajinan cinderamata miniatur kapal, tentu tak bisa lepas dari sosok bersahaja yang punya andil besar terhadap munculnya kerajinan di kota mojokerto. Sosok tersebut adalah Djuhhari Witjaksono atau akrab dipanggil abah. Beliau adalah pencetus ide kerajinan miniatur kapal dari Mojokerto sekaligus sukses menciptakan lapangan kerja baru.
Di show room miliknya yang terletak di jalan Brawijaya desa Miji kabupaten Mojokerto ini, abah memajang berbagai jenis miniatur kapal dari model kapal jaman Majapahit jenis Phinisi sampai kapal desain dari luar negeri seperti Golden Hand, Red Dragon, San Juan dan sebagainya. Sejak tahun 1980 abah mendirikan Sanggar Seni Bahari Tradisional (SSBT), ditempat ini dengan sabar beliau menempa tenaga-tenaga muda yang akhirnya melahirkan seniman-seniman yang punya keahlian membuat kerajinan miniatur kapal.
Produk kapal dari usaha kerajinan milik abah memiliki rancangan yang unik serta memiliki literatur sejarah. Bahan bakunya juga tidak sembarangan yaitu dari kayu jati dan kayu mahoni kualitas tinggi. Dari sekian banyak produk yang dihasilkan, menurut abah yang paling berkesan adalah jenis miniatur kapal Spirit Majapahit. Beliau menuturkan bahwa jenis kapal inilah yang pertama kali memberi inspirasi pada beliau sebelum akhirnya mencetuskan usaha kerajinan miniatur kapal di Mojokerto.
Setiap 1 buah miniatur kapal harganya bervariasi tergantung ukuran. Untuk ukuran kecil harganya mulai dari 50 ribu, untuk ukuran 6 meter atau lebih harganya bisa mencapai 30 juta. Target pasar tidak hanya berkutat di wilayah Mojokerto atau Jawa Timur saja, tetapi sudah sampai ke luar pulau Jawa. Bahkan sejak abah membuka toko online di Internet, beliau sering mendapatkan pesanan dari luar negeri. Buah dari ide-idenya yang kreatif abah Witjaksono banyak mendapat penghargaan dari pemerintah daerah dan swasta.
Diakhir perbincangan abah mengatakan, menekuni kerajinan miniatur kapal tidak perlu pendidikan khusus, bahkan orang yang tidak berbakat dalam seni kerajinan juga mampu mengerjakannya. Kunci suksesnya hanya satu, kemauan keras dan pantang menyerah. “Kerja keras dan motivasi tinggi jauh lebih berarti daripada pendidikan tinggi tapi tidak melakukan apa-apa.” pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kerajinan fiberglass

KERAJINAN ROTAN

KERAJINAN BATU